MESIN
GERINDA
Mesin gerinda merupakan proses
menghaluskan permukaan yang digunakan pada tahap finishing dengan daerah
toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang
sangat kokoh.
1.2.Jenis-Jenis
Gerinda
1.2.1 Gerinda tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang
berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan
untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel.
Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat,
atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang
bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat
menghasilkan kecepatan sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut
batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta
kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga
dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang
dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda
yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu
gerinda.
Pada umumnya mesin gerinda tangan
digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu
atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda
kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan
lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja
yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar,
karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya
memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita perlu menggunakan peralatan
keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung hidung (masker), sarung
tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang biasanya disediakan oleh
mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan menyediakan handle tangan,
karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan biasanya tidak disarankan
untuk digunakan pada benda kerja non-logam.
Untuk memotong kayu kita dapat menggunakan
mata gergaji circular ukuran 4″ seperti yang disediakan oleh merk eye brand dan
GMT. Untuk memotong bahan bangunan seperti bata, genteng, beton, keramik, atau
batu alam kita dapat menggunakan mata potong seperti yang disediakan oleh merk
Bosch atau Makita. Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunan juga dapat
menggunakan mata gerinda beton seperti yang disediakan oleh merk Benz. Untuk
menggerinda kaca kita juga dapat menggunakan batu gerinda yang dikhususkan
untuk kaca. Tetapi selain menggunakan batu atau mata yang tepat kita juga harus
dapat menggunakan mesin gerinda tangan yang tepat pula.
Dari beberapa pilihan merk dan tipe
mesin gerinda tangan, mesin gerinda tangan ukuran 4″ adalah mesin gerinda yang
banyak disediakan di pasaran. Mesin gerinda tangan ukuran ini banyak digunakan
untuk hobby dan usaha kecil dan menengah, sedangkan ukuran yang lebih besar
biasanya lebih banyak digunakan untuk industri-industri besar.
1.2.2
Mesin Gerinda Duduk
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk
mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya,
seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas
pisau lainnya.
Selain untuk mengasah, gerinda duduk
dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau
khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau
alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
1.2.2.1 Komponen-komponen Mesin Gerinda Duduk
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat
dari besi tuang yang memiliki sifat sehagai peredam getaran yang baik. fungsinya adalah untuk
menopang meja kerja dan menopang kepala rumah
spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian
yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya
pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagal arah. Bagian meja juga merupakan
bagian yang dapat mempengaruhi basil kerja proses gerinda karena diatas meja
inilah Benda kerja dilelakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang
dikencanukan pada meja ini.
1. Power
Transmission
Power
Transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran.
Power Transmission grinda berupa spindle.
2. Point
Of Operation
Point
Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untuk mengasah
atau rnengikis benda kerja.
3. Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung
ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan
pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.
4. Heavy wheel guard
Heavy
wheel guard bertujuan untuk melindung gerinda pada saat berputar dan merupakan
pelindung tetap.
5. Meja
Benda
Meja
benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan mempengaruhi
hasil dan penggerindaan.
1.2.3
Mesin gerinda Silindris
Mesin gerinda silindris adalah alat
pemesinan yang berfungsi untuk membuat bentuk-bentuk silindris, silindris
bertingkat, dan sebagainya. Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda
silindris dibedakan mejadi menjadi empat
macam.
Bagian-bagian mesin gerinda
silindris
1. Kepala
utama
Bagian yang
menghasilkan gerak putar batu gerinda.
2. Spindel
utama benda kerja (workhead)
Bagian yang mengatur
kecepatan putar dan pencekaman benda kerja.
3. Kaki
mesin
Sebagai pendukung
mesin.
4. Panel
kontrol
Bagian pengatur proses
kerja mesin.
5. Meja
bawah
Dudukan meja atas.
6. Meja
atas
Tempat dudukan kepala
lepas di spindel utama benda kerja dan dapat diatur sudutnya.
7. Kepala
lepas (tailstock)
Menyangga benda kerja
pada pencekaman di antara dua senter.
8. Perlengkapan
pendingin
Tempat pengatur aliran
cairan pendingin
Perlengkapan Mesin Gerinda
Silindris
1) Cekam
rahang tiga
Cekam
rahang tiga universal ini digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat
penggerindaan. Cekam ini dihubungkan langsung dengan motor penggerak.
2) Collet
Collet
pada mesin gerinda silinder ber-fungsi untuk mencekam benda kerja dengan
permukaan yang halus.
3) Face
Plate
Face plate pada mesin gerinda silinder
digunakan untuk menggerinda permukaan diameter dalam benda kerja. Face plate
juga bisa berfungsi sebagai pengganti ragum (chuck).
4) Pembawa
(lathe dog)
Pembawa
pada mesin gerinda silindris digunakan untuk mencekam benda kerja pada pencekaman
di antara dua senter.
5) Senter
dengan ulir
Pada
mesin gerinda silinder alat ini berfungsi sebagai senter penyangga dan dipasang
pada spindel utama benda kerja untuk pencekaman di antara dua senter.
6) Senter
tanpa ulir
Senter
tanpa ulir ini berfungsi sebagai penumpu benda kerja.
7) Cekam
magnet
Cekam
magnet pada mesin ini berfungsi untuk mengikat benda kerja berdiameter agak
besar tetapi pendek. Cekam magnet ini mempunyai prinsip kerja yang hampir sama
dengan meja pada mesin gerinda datar.
8) Dial
indicator
Dial
indicator pada mesin ini digunakan untuk mengoreksi kemiringan meja mesin.
9) Penyangga
tetap (fix steady)
Penyangga
tetap ini berfungsi untuk menumpu benda kerja yang cukup panjang, pada saat
proses penggerindaan.
10) Pengasah
batu gerinda (dresser)
Dresser
digunakan untuk mengasah batu gerinda. Dresser ada dua macam, yaitu dresser
dengan intan tunggal dan dresser dengan butiran intan yang disatukan.
Pencekaman Benda Kerja pada Mesin
Gerinda Silindris
Pencekaman adalah proses pengikatan
benda kerja sebelum proses pengerjaan, pengikatan ini bertujuan agar pada saat
proses pengerjaan, benda kerja tidak lepas karena adanya putaran mesin. Berikut
ini cara pencekaman benda kerja, dengan menggunakan alat cekam yang support
dengan mesin gerinda silindris. Memasang dan melepas benda kerja pada sistem
pencekaman cekam rahang tiga
a) Untuk
menghindari kerusakan ulir spindel utama benda kerja dan cekam, bersihkan ulir
dengan baik.
b) Tekan
pena pengunci ketika memasang cekam, agar spindel utama tidak berputar
c) Cekam
rahang tiga dipasang pada spindel utama benda kerja dengan cara memutar searah
jarum jam
d) Kunci
ring pengikat pada leher cekam dengan kuat untuk menghindari lepasnya cekam
pada saat motor dijalankan
e) Memasang
benda kerja dapat dilakukan dengan memutar lubang kunci cekam searah jarum jam
dan sebaliknya untuk melepasnya
Proses Pemesinan
1) Pemilihan
batu gerinda
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan batu gerinda yang akan digunakan, antara lain sebagai berikut.
a)
Sifat fisik benda kerja, menentukan
pemilihan jenis butiran abrasive. Tegangan tarik tinggi – AL2O3, tegangan tarik
rendah – SiC, Boron nitrid dan intan.
b)
Banyaknya material yang harus dipotong
dan hasil akhir yang diinginkan, menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.
c)
Busur singgung penggerindaan
Busur
singgung besar →Batu gerinda lunak.
Busur
singgung kecil →Batu gerinda keras.
2) Faktor
yang mempengaruhi tingkat kekerasan batu gerinda
a) Kecepatan putar batu gerinda.
b) Kecepatan potong benda kerja.
c) Konstruksi mesin.
Mengoperasikaan Mesin Gerinda
Silindris
1) Saklar
utama
Langkah
pertama sakelar utama di-”ON”-kan pada saat akan menghidupkan mesin. Bagian ini
berfungsi menghubungkan aliran listrik dari jala-jala listrik ke mesin.
2) Spindel
gerakan meja
Atur
spindel gerakan meja dengan memutar searah putaran jarum jam, atur panjang langkah meja sesuai panjang benda
kerja, maka secara otomatis poros spindel utama benda kerja berputar.
3) Tombol
batu gerinda
Tekan
sakelar batu gerinda untuk menggerakkan batu gerinda.
4) Spindel
meja melintang
Putar
spindel meja melintang untuk melakukan pemakanan penggerindaan.
1.2.4
Mesin Gerinda Datar
a.
Pengertian
Penggerindaan datar adalah suatu teknik
penggerindaan yang mengacu pada pembuatan bentuk datar, bentuk dan permukaan
yang tidak rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang
berputar. Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan
yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada
kotak meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada
mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis.
Berdasarkan sumbu utamanya, mesin
gerinda datar dibagi menjadi 4 macam.
1) Mesin
gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik. Mesin gerinda ini
digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut.
Mesin
gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini
dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros
2) Mesin
gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik, mesin jenis ini digunakan
untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar, dan menyudut.
3) Mesin
gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini dipergunakan
untuk menggerinda permukaan rata poros (lihat
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin
gerinda datar dibagi menjadi dua macam.
1) Mesin
gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan secara manual
(tangan) dan otomatis mesin.
2) Mesin
gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui program (NC/Numerical
Control dan CNC/Computer Numerically Control).
b.
Bagian-Bagian
Utama Mesin Gerinda Datar
1)
Spindel pemakanan batu gerinda. Penggerak
pemakanan batu gerinda.
2)
Pembatas langkah meja mesin
3)
Sistem hidrolik. Penggerak langkah meja
mesin.
4)
Spindel penggerak meja mesin naik turun
5)
Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri
6)
Tuas pengontrol meja mesin
7)
Panel kontrol. Bagian pengatur prises kerja
mesin.
8)
Meja mesin. Tempat dudukan benda kerja
yang akan digerinda.
9)
Kepala utama. Bagian yang menghasilkan
gerak putar batu gerinda dan gerakan pemakanan.
c.
Perlengkapan
mesin gerinda Datar
1)
Meja magnet listrik
Pencekaman
terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh aliran listrik (lihat
Gambar 10.8). Pada mesin gerinda datar yang berfungsi sebagai pencekam benda
kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.
1.2.5
Mesin Gerinda Vertikal
Mesin asah rata vertical :
1. Handal untuk memindahkan motor dengan pakai
asah
2. Kolom disekelilingnya berputar motor dengan
pakai asah
3. Tombol untuk setelan halus
4. Motor listrik dengan pakai asah
5. Pegangan untuk memutar
6. Batu asah segmen
7. Lemari lindung
8. Pelat tambat maknetis
9. kaki
1.3.
Batu Gerinda
Penampang roda (batu
gerinda yang sering digunakan untuk mengasah alat-alat potong adalah sebagai
berikut : roda rata, roda pembentuk, roda topi/mangkuk,roda cakra dan roda
silinder
Roda gerinda merupakan
pahat/pisau penyayatnya dan mesin gerinda, hasil yang bagus dapat dicapai
dengan meng-gunakan tipe yang benar, putaran roda dalam kecepatan yang sesuai
untuk benda kerja yang sedang dikerjakan. Roda gerinda di buat dari butiran
pengasah dan perekat. Susunan dan ukuran iran pengasah dan macam dari perekat
sangat menentukan daan batu gerinda. Pada setiap batu gerinda biasanya
terdapat: bush yang sesuai dengan spindel mesin; penyekat/pembatas antara flens
dengan batu gerinda yang mana sifat-sifat dari roda gerinda dituliskan juga di
sini.
Ada dua jenis butiran
pengasahan yang digunakan dalam pembuatan roda gerinda yakni: aluminium oksid
dan silikon karbid.
a. Aluminium
oksid: adalah pengasah yang dibuat dari bijih aluminium (bauksit) yang
dipanaskan dalam dapur tinggi listrik dalam suhu yang sangat tinggi (.2100° C).
b. Silikon
karbid: dibuat dari pasir silika dan karbon dalam dapur listrik, temperatur
dapur yang tinggi mencampurkan silika dan karbon dalam bentuk kristal silikon
karbid, kristal-kristal ini dihancurkan dan dipisah-pisahkan dengan menggunakan
saringan.
Pengasah silikon karbit
lebih keras dari aluminium oksid dan digunakan untuk menggerinda bahan-bahan
keras seperti dan keramik. Logam-logam non ferro jangan digerinda dengan
pengasah ini.
Bahan pengasah
dihancurkan dan disaring menggunakan saringan sehingga mempunyai beberapa
tingkat kekasaran, ukuran butiran dinyatakan dengan nomor dari 8 (kasar) sampai
600 (halus sekali), sebagai contoh: ukuran butiran 30 berarti butiran akan
menembus penyaring dengan jumlah mata jala 27/inci dan akan tertahan pada
penyaring 33 mata jala per inci.
Biasanya batu gerinda
dengan butiran pengasah yang halus akan menghasilkan permukaan penggerindaan
yang halus untuk pekerjaan penyelesaian, batu gerinda dengan butiran pengasah
yang kasar akan menghasilkan permukaan penggerindaan yang kasar untuk pekerjaan
permulaan.
Bila memilih batu
gerinda perlu diperhatikan hal-hal berikut ini: )> Benda kerja yang
digerinda. > Permukaan/hasil penggerindaan yang diinginkan. > Banyaknya benda kerja yang benda kerjayang
akan digerinda/tebal tipisnya benda kerja yang akan dikurangi dalam
penggrindaan
Struktur butiran
menunjukkan jarak antara masing-masing butiran pengasahan dalam batu gerinda,
struktur ditentukan oleh ukuran butiran dan jenis bahan perekatnya
Perekat atau bond adalah suatu bahan
perekat yang digunakan untuk merekatkan butiran pengasah untuk membentuk
susunan batu gerinda, jenis perekat batu gerinda adalah; vitrified, silikat dan
organik.
a. Vitrified
bond: suatu campuran tanah liat dicampur dengan butiran pengasah pada suhu
kira-kira 1100°C - 1350°C, roda gerinda ini peka terhadap hentakan dan pukulan
tetapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dipengaruhi oleh air,
asam atau perubahan temperatur.
b. Silikat
bond: Sodium silikat dicampur dengan butiran pengasah dan campuran dicetak
dengan tekanan untuk membentuk sebuah roda gerinda, sesudah pengeringan dan
perlakuan panas roda gerinda yang dihasilkan mempunyai daya rekat yang lebih
kecil bila dibandingkan dengan vitrified bond. Dengan perekat ini
butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas dan pada vitrified bond. Silikat
bond biasanya digunakan perekat pada roda gerinda yang besar. Batu gerinda
silikat bond memotong/mengasah dengan baik dengan menimbulkan kelebihan panas
dan sering digunakan untuk gerinda rata.
c. Organis
Bond : Roda gerinda jenis organis bond boleh digunakan kecepatan putaran tinggi
dengan aman dan dapat gunakan dalam pekerjaan kasar. Kekuatan memegang batu
gerinda adalah kemarnpuan perekat memegang butiran-butiran pengasah melawan
pelepasan-pelepasan dan menahan tekanan dalam penggerindaan. Tingkatan perekat
menentukan apakah butiran-butiran pengasah terikat kuat atau tidak,
butiran-butiran pengasah akan mudah terlepas bila perekatnya renggang, untuk
ini kita sebut lunak. Roda gerinda keras bila perekatnya padat. Kekerasan roda
tidak tergantung oleh kekerasan bahan pengasah tetapi tergantung dari komposisi
dan jenis perekatnya. Gunakan roda gerinda dengan perekat yang keras untuk
benda kerja yang lunak.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam memilih batu gerinda yang sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan adalah
:
a. Jenis
penggerindaan : mungkin pekerjaan dikerjakan pada gerinda rata, gerinda
silinder, gerinda dalam atau gerinda alat, untuk keperluan ini gerinda dipilih
sesuai dengan mesin yang digunakan serta bentuk yang sesuai dengan keperluan
pengerjaan.
b. Material
(bahan) yang digerinda: bahan benda kerja biasanya dari logam (metal), dari
sifat metal yang dikerjakan kita harus memilih roda gerinda.
c. Jenis
pengasah dan perekat: Pada umumnya untuk menggerinda bahan yang lunak digunakan
batu gerinda dengan perekat yang keras dan untuk bahan yang keras dengan
perekat yang lunak.
d. Banyaknya
bahan yang digerinda : bila bahan yang digerinda cukup besar gunakan batu
gerinda dengan butiran yang kasar. Dalam pekerjaan penyelesaian dan pengasahan
alat-alat potong penggerindaan hanya tipis saja untuk ini diperlukan batu
gerinda dengan butiran pengasah yang halus.
e. Permukaan/hasil
akhir yang diinginkan : Roda gerinda dengan butiran pengasah yang kasar dan
struktur terbuka menghasilkan hasil akhir yang kasar, butiran pengasah yang
halus dengan struktur tertutup akan menghasilkan hasil akhir yang halus.
f. Busur
singgungan : Usahakan bidang singgung antara permukaan batu gerinda dengan
benda kerja sebanyak mungkin.
g. Kecepatan
roda gerinda : kecepatan roda gerinda tergantung dari jenis pekerjaan
penggerindaan, gunakan kecepatan sesuai dengan standar kecepatan yang
ditentukan oleh pabrik, bila kecepatan rendah harus digunakan roda gerinda
dengan perekat yang kuat. Jangan menggunakan kecepatan putaran yang lebih
tinggi dari yangtelah ditentukan oleh pabrik.
h. Kecepatan
benda keria : makin cepat gerak benda kerja akan mengakibatkan
ausnya/terkikisnya roda batu gerinda, jadi untuk kecepatan benda kerja yang
lebih tinggi diperlukan batu gerinda dengan perekat yang lebih keras.
i.
Kondisi mesin : kondisi dan jenis dari
mesin akan menentukan hasil pada benda kerja.
j.
Struktur bahan pengasah dan ukuran
butiran : bila kita menentukan roda gerinda sebaiknya kita pilih sesuai dengan
standar yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat roda gerinda yang bersangkutan.
Memasang batu
asah/gerinda pada poros mesin harus memenuhi beberapa ketentuan, antara lain:
diameter luar dan diameter lubang batu gerinda hams sesuai dengan kapasitas
mesin gerinda, dalam hal ini tidak boleh dipaksakan karena ber-bahaya misalnya
kapasitas mesin itu untuk batu gerinda yang berukuran 8" dan diameter
lubangya %" dengan tebal 1" dipasang batu gerinda yang berukuran
lebih dari itu. Sebelum batu gerinda diikat dengan mur maka pada kedua sisinya
harus dipasang Hens sebagai cincin jepit dan agar supaya daya jepitnya merata,
maka antara flens dan batu gerinda dipasang pula cincin karton atau cincin
karet dengan demikian kecil kemungkinan pecahnya batu gerinda dengan adanya
jepitan tersebut.
Masuknya batu gerinda
pada poros mesin tidak boleh terlalu longgar jika sanggat longgar akan
mengakibatkan tidak sepusatnya perputaran batu itu yang berarti pula hasil
asahanya tidak akan baik, juga bagi mesin itu sendiri akan mengakibatkan
getaran-getaran poros dengan batu yang lambat laun dapat memecahkan batu
tersebut.
Pemilihan roda gerinda biasanya berdasarkan
pada,
-
Bahan dan kekerasan benda yang digerinda, untuk bahan dengan
kekuatan tarik tinggi, digunakan roda gerinda
dari Aluminium
oksida. Bahan tersebut antara lain, Baja
karbon, Besi tempa,
Perunggu kenyal, Tungsten, Baja campuran ,
dll.
Untuk bahan dengan kekuatan tarik rendah,
yaitu Besi kelabu,
Kuningan, Perunggu, Aluminium, tembaga, granite,
dll. Gunakan
roda gerinda Silicon carbida. Selain itu,
gunakan roda gerinda keras
untuk bahan yang lunak, dan roda gerinda lunak
untuk bahan yang
keras.
-
Volume bahan yang digerinda, untuk volume bahan buangan yang
besar gunakan roda gerinda yang berbutir besar
dan kasar,
termasuk bahan yang liat. Sedangkan roda
gerinda berbutir halus
digunakan untuk volume sedikit (tipis untuk
finishing), termasuk
bahan yang keras.
-
Besarnya busur singgungan antara roda gerinda dan benda kerja,
busur singgungan besar berarti luasan gesekan
juga luas, maka
roda gerinda cepat aus. Untuk itu gunakan roda
gerinda lunak
dengan butiran yang besar. Sedangkan untuk
busur singgungan kecil atau sedikit, gunakan roda gerinda yang keras dengan
butiran
halus.
1.4 Prinsip kerja mesin gerinda
Prinsip kerja dari mesin penggerindaan ini
adalah dimana sebuah batu gerinda digerakkan dengan menggunakan sebuah motor
AC. Yang mana dibantu dengan motor stepper. Fungsi dari motor stepper ini
sendiri adalah untuk menggerakkan sebuah Linear, dimana gerakan dari motor
stepper itu menaik menurunkan, memaju dan memundurkan Linear.
1.5 FUNGSI MESIN GERINDA
1. Menggerinda Permukaan Sejajar
Dalam menggerinda suatu benda kerja kita tidak
selalu mendapatkan benda kerja dalam keadaan yang sudah rata, untuk itu kita
perlu membuat suatu pedoman, dalam menggerinda suatu kerja belum rata,
sebaiknya tidak kita gunakan cekam magnet pada ragum, sesudah kita buat bidang
pedoman kita pindahkan pada cekam magnet.
2. Menggerinda Permukaan Vertikal
Untuk mengerinda dua permukaan vertical pada
benda kerja berturut-turut sebagai berikut :
Pilih roda gerinda yang sisi-sisinya baik atau kalau tidak ada perbaiki
lebih dahulu permkaaan atau sisi roda gerinda yang ada dengan menggunakan pengasah
intan (diamond dresser).
Pasang benda kerja pada cekam magnet pada kedudukan yang sesuai untuk
penggerindaan.
Periksa karatan benda kerja menggunakan dial indicator (jam ukur).
Atur pembatas otomatis gerak meja sesuai dengan langkah yang diinginkan.
Gerinda permukaan bagian belakang dengan menggunakan gerakan meja.
Pindah roda gerinda ke depan untuk menggerinda permukaan benda kerja
bagian depan, periksa kedudukan benda kerja.
Gerinda sisi muka benda kerja dengan menggunakan gerakkan meja.
3. Menggerinda Pahat
Perriksa secara visual keadaan sudut potong, pertahankan jika sudah
betul.
Pegang pahat dengan tangan kiri dan sangga (sokong) dengan tangan pada
dudukan.
Pegang kepala pahat dengan tangan kanan dan gerakkan sehingga sisi potong
perlahan-lahan ke muka dank e belakang dan gerakkan pahat melintang bidang roda
gerinda.
Balikkan pahat dan gerinda sisi potong lain.
4. Menggerinda Bor:
Periksa secara visual keadaan sudut potong dan yakinkan apakah sudah
betul atau masih memerlukan perbaikan.
Dukung mata bor kira-kira 40 mm dan ujung sisi potong dengan satu tangan
dan pegang tangkai bor dengan tangan lain.
Tepatkan sisi potong bor pada roda sedemikian sehingga sejajar dengan
bidang roda.
Tempatkan jari sedekat mungkin kepada ujung bor pada dudukan dan sisi
potong sedikit menyentuh tepi roda.
Gunakan pendinginan untuk penggerindaan ini
guna mencegah pemanasan lebih.
Berikan tekanan ringan ke muka dan gunakan dudukan sebagai titik
kendali, turunkan perlahan lahan tangan yanh memegang gagang bor pada saat
menekan mata bor. (SUMBER : DEDY RUSMADI, 1998)
1.6 ALAT-ALAT PERLENGKAPAN
1. Kaca Pelindung
Kaca pelindung ini harus di gunakan karena
agar terhindar dari kerusakan mata. Saat menggerinda suatu permukaan benda akan
timbul radiasi atau suatu permukaan benda akan timbul radiasi atau percikan
bunga api yang sangat keras, maka dari itu penggunaaan kaca pelindung saat
bekerja perlu digunakan.
2. Slop Tangan
Tangan merupakan bagian tubuh yang paling
penting saat menggerinda. Maka untuk bekerja dengan selamat dan hasil gerinda
yang diharapkan memuaskan maka disarankan memekai pelindung gerinda.
3. Masker
Selain kaca pelindung digunakan juga masker
mulut supaya serpihan-serpihan benda yang di gerinda dan loncatan bunga api
bias diantisipasi mengenai mulut.
4. Sepatu Besi
Benda-benda yang digerinda bukanlah benada
ringan melainkan benda-benda berat (logam) seperti besi, aluminium dan
lain-lain. Jika suatu saat benda barat itu jatuh lalu menimpa kaki, maka bisa
di hindarkan (SUMBER : YUSU
Posting Komentar